PENDAKIAN

MOUNTAINEERING

Mountaineering adalah salah satu pengetahuan dan keahlian yang merupakan bagian dari teknik hidup di alam bebas. Untuk hidup di alam bebas diperlukan pengetahuan yang memadai tentang segala sesuatu yang berada dan mempengaruhi di alam bebas, juga harus memiliki pengalaman dan perlengkapan yang memadai. Dalam perkembangannya, seorang pendaki harus mempunyai kemampuan dasar yang kemudian ditambah dengan latihan-latihan dan pengalaman.

JENIS-JENIS PENDAKIAN/PERJALANAN

Olahraga mendaki gunung sebenarnya mempunyai tingkat dan kualifikasinya. Mountaineering dibagi menjadi 3 golongan besar menurut bentuk dan jenis medan yang dihadapi, yaitu :

  1. Hill Walking/Fell Walking

Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relative landai. Tidak memerlukan peralatan teknis pendakian. Hal utama adalah jalur pendakian yang sudah tersedia. Perjalanan ini dapat memakan waktu beberapa hari, sehingga ketrampilan memilaih tempat berbivak sangat diperlukan atau terkadang telah tersdia.

Contoh : perjalanan ke puncak gunung Gede.

  1. Scrambling

Pendakian setahap demi setahap pada suatu permukaan yang tidak terlalu terjal. Tangan kadang-kadang dipergunakan hanya untuk keseimbangan. Untuk pemula, tali terkadang harus dipasang untuk pengaman dan mempermudah gerakan.

Contoh : perjalanan menuju gunung Gede, jika melalui Cibodas, tali dipasang.

  1. Climbinig

Kegiatan pendakian yang membutuhkann penguasaan teknik mendaki dan pengusaan pemakaian peralatan.

PERSIAPAN BAGI PENDAKI GUNUNG

Dalam kegiatan pendakian, seorang pendaki gunung harus memiliki persiapan sebagai berikut:

  1. Mental
  2. Pengetahuan dan ketrampilan
  3. Fisik yang prima
  4. Etika

TEKNIK PERJALANAN DI GUNUNG

Dalam melakukan perjalanan di gunung, kita harus mempunyai teknik-teknik tersendiri, seperti :

  1. Aklimatisasi
  2. Berjalan dengan langkah kecil, agar napas lebih teratur dan untuk menghemat tenaga
  3. Berjalan dengan waktu 1 jam dengan istirahat 10 menit
  4. Ketika istirahat, duduk dengan kaki melonjor lurus sedikit ke atas (untuk menormalkan aliran darah)
  5. Teguk sedikit minuman dan makan makanan kecil
  6. Usahakan tidak beristirahat di tempat yang berangin karena udara dingin dapat mengerutkan otot
  7. Jangan meminum-minuman keras
  8. Jangan terlalu lama beristirahat, karena otot yang sudah panas dan kencang nanti mengendur dan membutuhkan pemanasan lagi
  9. Ada baiknya memakan sedikit garam untuk menghindari kra, karena keringat mengucur menghilangkan garam dalam tubuh
  10. Ketika berjalan, perhatikan betul medan yang dihadapi
  11. Jangan memotong lintasan yang sudah ada
  12. Ikuti lintasan-lintasan yang ada dengan seksama, hafalkan cirri khas pada setiap lintasan
  13. Berjalan dengan zig-zag pada lintasan yang curam, akan membantu dalam mengatur napas dan irama langkah
  14. Hati-hati dalam menuruni gunung (disebabkan karena badan yang lelah dan beban yang terasa semakin berat) justru kecelakaan sering terjadi sewaktu pendaki sedang m,enuruni gunung
  15. Kalau terpaksa harus membuka jalan, pastikan dulu posisi anda dipeta, lalu tetapkan lintasan yang akan diambil. Gunakan golok untuk menembusnya. Tebasan dilakukan sedikit mungkin (bila perlu hanya disibak tangan dan kaki saja). Jika terpaksa keluar lintasan, berjalanlah dipunggungan. Hindari air terjun atau sungai dibawah pegunungan.
  16. Apabila melihat jalan setapak pada lintasan, putuskan untuk mengikuti jalan yang jelas kelihatan
  17. Hati-hati bila melewati kawah, karena kemungkingan dijumpai gas beracun

SAFETY PROCEDUR DI GUNUNG

  1. Rencanakan perjalanan dengan peta
  2. Jangan tergesa-gesa melakukan sesuatu
  3. Tetap dalam rombongan
  4. Lengkapi diri untuk situasi terburuk
  5. Berikan waktu yang cukup pada diri sendiri,bergerak dengan tenang
  6. Jangan melakukan tindakan sembrono
  7. Perhatikan cuaca yang dapat berubah dalam waktu singkat. Jangan paksa bila tidak memungkinkan meneruskan perjalanan
  8. Jangan melakukan pendakian bila belum berpengalaman
  9. Jika kesasar jangan panic/berusaha turun dengan tergesa-gesa
  10. Tinggalkan pesan kemana kita pergi dan kapan kembalinya
  11. Jangan ikuti aliran sungai

TEKNIK TURUN/RAPPELING

Teknik ini dipergunakan untuk menuruni tebing. Dikategorikan sebagai teknik yang sepenuhnya bergantung pada alat. Prinsip rappling adalah :

  1. Mempergunakan tali rappel sebagai jalur lintasan dan tempat bergantung
  2. Mempergunakan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong gerak turun
  3. Menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan dan tangan lainnya untuk mengatur kecepatan turun

PERALATAN PENDAKIAN

Kernmantel

Fungsi utama dalam pendakian adalah sebagai pengaman apabila jatuh. Jenis kernmantel yang dipakai hendaknya yang telah diuji oleh UIAA, suatu badan yang menguji peralatan-peralatan pendakian.

Perawatan kermantel adalah dengan menggantungkan atau disimpan ditempat kering. Bila basah, dikeringkan dengan diangin-anginkan, jangan terkena sinar matahari langsung. Apabila kotor, kermantel dapat dicuci dengan menggosok atau menyikat dengan sikat halus. Jangan sampai merusak mantelnya, sewaktu mencuci jangan diberi sabun (zat kimia lainnya) dan air panas, karena akan merusak kernmantel itu.

Comments

Popular Posts